Breaking

Sunday, July 30, 2017

Ayo Siaga Bencana - Tsunami



BENCANA TSUNAMI.

Penyebab
Tsunami adalah gelombang besar yang diakibatkan oleh pergeseran bumi di dasar laut.
Kata tsunami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “gelombang pelabuhan” karena bencana ini hanya terjadi di wilayah pesisir.

Kapan tsunami terjadi?
Tsunami bisa terjadi kapan saja, pada saat musim hujan ataupun musim kemarau baik siang maupun malam hari. Tanda peringatan akan terjadinya bencana tsunami bisa dilihat di bawah ini.

Dampak
Banjir dan gelombang pasang yang tinggi Kerusakan pada sarana dan prasarana di sekitar kawasan pesisir Pencemaran sumber-sumber air bersih

Tindakan kesiapsiagaan.

Mengenali gejala yang mungkin terjadi.
1. Biasanya diawali gempa bumi yang sangat kuat, biasanya lebih dari 6 skala richter, berlokasi di bawah laut. Anda dapat merasakan gempa tersebut jika berada di yang dekat dengan pusat gempa. Namun tsunami bisa tetap terjadi meskipun Anda tidak merasakan goncangan.

2. Bila Anda menyaksikan permukaan laut turun secara tiba-tiba, waspadalah karena itu tanda gelombang raksasa akan datang (merupakan tanda peringatan datangnya tsunami).

3. Hembusan angin berbau air laut yang keras.

4. Tsunami adalah rangkaian gelombang. Bukan gelombang pertama yang besar dan mengancam, tetapi beberapa saat setelah gelombang pertama akan menyusul gelombang yang jauh lebih besar 

5. Bila Anda melihat laut menjadi berwarna gelap atau mendengar suara gemuruh lebih keras dari biasanya, itu dapat berarti gelombang tsunami sedang mendekat

Saat mengetahui ada gejala akan terjadi tsunami, segera sampaikan pada semua orang, khususnya aparat pemerintah setempat sehingga mereka dapat memberikan tanda peringatan untuk mengungsi. Segera lakukan pengungsian,karena tsunami bisa terjadi dengan cepat hingga waktu untuk mengungsi sangat terbatas. Mengungsi ke daerah yang tinggi dan sejauh mungkin dari pantai, mengikuti tanda evakuasi, melalui jalur evakuasi ke tempat evakuasi. Ikuti perkembangan terjadinya bencana melalui media atau sumber yang bias dipercaya.

 Mengurangi dampak dari tsunami. 
1. Hindari bertempat tinggal di daerah tepi pantai yang landai . Berdasarkan penelitian, daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan terparah akibat bencana Tsunami, badai dan angin rebut. 

2. Disarankan untuk menanam tanaman yang mampu menahan gelombang seperti bakau, palem, ketapang, waru, beringin atau jenis lainnya Ikuti tata guna lahan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat. 

3. Buat bangunan bertingkat dengan ruang aman di bagian atas Bagian dinding yang lebar usahakan tidak sejajar dengan garis pantai.

Tindakan saat tsunami berlangsung.

Prinsip-prinsip sebagai cara untuk menyelamatkan diri
1. Bila sedang berada di pantai atau dekat laut dan merasakan bumi bergetar,segera berlari ke tempat yang tinggi dan jauh dari pantai. Naik ke lantai yang lebih tinggi, atap rumah atau memanjat pohon. Tidak perlu menunggu peringatan Tsunami.

2. Tsunami dapat muncul melalui sungai dekat laut, jadi jangan berada di Sekitarnya.

3. Selamatkan diri anda, bukan harta benda  anda.

4. Jangan hiraukan kerusakan di sekitar, teruslah berlari.

5. Jika terseret tsunami, carilah benda terapung yang dapat digunakan sebagai rakit.

6. Saling tolong-menolong, ajaklah tetangga tinggal di rumah anda, bila rumah Anda selamat! Utamakan anak-anak, wanita hamil, orang jompo, dan orang cacat.

7. Selamatkan diri melalui jalur evakuasi tsunami ke tempat evakuasi yang sudah disepakati bersama.

8. Tetaplah bertahan di daerah ketinggian sampai ada pemberitahuan resmi dari pihak berwajib tentang keadaan aman.

9. Jika anda berpegangan pada pohon saat gelombang tsunami berlangsung jangan membelakangi arah laut supaya terhindar dari benturan benda benda yang dibawa oleh gelombang. Anda dapat membalikan badan saat gelombang berbalik arah kembali ke laut.

10. Tetap berpegangan kuat hingga gelombang benar-benar reda

 Tindakan setelah tsunami berlalu 

1. Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan kerusakan kepada PLN 

2. Hindari memasuki wilayah kerusakan kecuali setelah dinyatakan aman 

3. Jauhi reruntuhan bangunan 

4. Laporkan diri ke lembaga pemerintah, lembaga adat atau lembaga keagamaan!

5. Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesame warga untuk melakukan kegiatan yang positif. Misalnya mengubur jenazah, mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang bersama, dan lain sebagainya. Tindakan ini akan dapat menolong kita untuk segera bangkit, dan membangun kembali kehidupan 

6. Bila diperlukan, carilah bantuan dan bekerja sama dengan sesama serta lembaga pemerintah, adat, keagaamaan atau lembaga swadaya masyarakat 

7. Ceritakan tentang bencana ini kepada keluarga, anak, dan teman Anda untuk memberikan pengetahuan yang jelas dan tepat. Ceritakan juga apa yang harus dilakukan bila ada tanda tanda tsunami akan dating

Perlengkapan Siaga Bencana
1. Siapkan makanan dan minuman setidaknya untuk cadangan selama tiga hari.
2. Siapkan perlengkapan siaga bencana yang mungkin dibutuhkan ketika evakuasi.
3. Simpan perlengkapan tersebut didalam tas khusus yang mudah dibawa, seperti tas jinjing,tas punggung dan dibungkus plastik agar tahan terhadap air.
4. Letakkan tas tersebut ditempat yang aman dan mudah dijangkau.

Siapkan tas siaga bencana keluarga yang berisi :
a. Pakaian anggota keluarga setidaknya untuk 3 hari pertama
b. Minuman dan makanan instan + makanan bayi (jika punya bayi atau balita)
c. Obat-obatan (terutama yang punya penyakit khusus) + obat anti nyamuk
d. Peralatan shalat (bagi muslim dan muslimah)
e. Senter
f. Radio berbaterai
g. Baterai untuk senter dan radio
h. Dokumen-dokumen berharga
i. Peralatan mandi setidaknya sikat gigi dan odol
j. Kebutuhan lain yang tidak memberatkan

No comments:

Post a Comment